Evaluasi Tengah Semester APSI E 2023

Nama: Dimas Prihady Setyawan

NRP: 5025211184

Soal: Evaluasi Tengah Semester APSI E

  1. Dalam aplikasi HRD , apa saja yang menjadi kebutuhan aplikasi sistem informasinya?

Aplikasi HRD (Human Resources Development) adalah sebuah aplikasi sistem informasi yang dirancang untuk membantu departemen HRD dalam mengelola sumber daya manusia di suatu organisasi. Beberapa kebutuhan aplikasi sistem informasi HRD yang umumnya diperlukan antara lain

      Manajemen Karyawan

Aplikasi HRD harus dapat mengelola data karyawan, termasuk informasi pribadi, riwayat kerja, keterampilan, dan kinerja karyawan. Hal ini juga meliputi informasi tentang jabatan, gaji, tunjangan, dan status pekerjaan.

      Rekrutmen dan Seleksi

Aplikasi HRD harus dapat membantu departemen HRD dalam memproses rekrutmen dan seleksi karyawan baru, mulai dari penerimaan lamaran hingga wawancara dan pengumuman hasil seleksi.

      Pelatihan dan Pengembangan

Aplikasi HRD harus dapat merencanakan dan mengelola program pelatihan dan pengembangan karyawan. Aplikasi ini juga harus dapat melakukan analisis kebutuhan pelatihan dan mengevaluasi efektivitas program pelatihan yang sudah dilaksanakan.

      Evaluasi Kinerja Karyawan

Aplikasi HRD harus dapat mengelola proses evaluasi kinerja karyawan, termasuk pembuatan rencana pengembangan karir, penilaian kinerja, dan pemberian umpan balik.

      Manajemen Absensi dan Cuti

Aplikasi HRD harus dapat mengelola informasi absensi karyawan, cuti, dan izin. Hal ini termasuk informasi tentang jam kerja, waktu lembur, dan perencanaan jadwal kerja.

      Manajemen Kesejahteraan Karyawan

Aplikasi HRD harus dapat mengelola program kesejahteraan karyawan, seperti program asuransi kesehatan dan kesejahteraan sosial.

      Manajemen Proses Penggajian

Aplikasi HRD harus dapat mengelola proses penggajian, termasuk perhitungan gaji, pajak, dan tunjangan lainnya.

      Analisis Data Karyawan

 

Aplikasi HRD harus dapat menyediakan informasi dan analisis tentang karyawan dan kebijakan HRD lainnya, seperti tingkat turnover, tingkat kepuasan karyawan, dan biaya sumber daya manusia.

      Kepatuhan dengan Regulasi

Aplikasi HRD harus dapat memastikan kepatuhan dengan regulasi pemerintah dan hukum ketenagakerjaan, termasuk pemenuhan persyaratan untuk mengumpulkan dan melaporkan data karyawan.

  1. Sebutkan dan jelaskan komponen sistem informasi:

Secara umum Komponen Sistem Informasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

      Komponen input adalah data yang masuk ke dalam sistem informasi

      Komponen model adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

      Komponen output adalah hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

      Komponen teknologi adalah alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.

      Komponen basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database.

      Komponen kontrol adalah komponen yang mengendalikan gangguan terhadap sistem informasi.

Komponen Sistem Informasi terdiri dari 5 hal yaitu:

      People:

Pengguna atau pemilik sistem informasi yang terlibat dalam proses penggunaan dan pengelolaan informasi. Dalam komponen ini, terdapat beberapa jenis orang yang terlibat, seperti pemilik bisnis, manajer, pengguna akhir, administrator sistem, dan pengembang aplikasi.

      Processes

Serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyajikan informasi. Proses dalam sistem informasi melibatkan aktivitas-aktivitas seperti analisis bisnis, perancangan sistem, pengembangan aplikasi, pengujian, penerapan sistem, dan pemeliharaan sistem.

      Data

Informasi atau data yang digunakan dalam sistem informasi. Data dapat berupa informasi terstruktur seperti data yang disimpan dalam basis data, atau dapat juga berupa informasi tak terstruktur seperti dokumen, email, atau media sosial.

      Software

Program atau aplikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyajikan informasi. Perangkat lunak dalam sistem informasi meliputi sistem operasi, basis data, aplikasi bisnis, dan perangkat lunak lainnya.

      Hardware

Perangkat fisik yang digunakan untuk menyimpan dan memproses informasi. Hardware dalam sistem informasi meliputi perangkat keras seperti server, komputer klien, printer, dan perangkat keras jaringan.

  1. Deskripsikan karakteristik pekerjaan Analyst, dan kemampuan/ skill apa yang harus dimiliki oleh seorang Analyst Sistem Informasi

Peran-Peran Analyst dapat dikategorikan sebagai berikut:

      Systems Analyst

      System Analyst adalah sosok penting yang menganalisa bisnis, mengidentifikasi peluang pengembangan sistem, dan merancang SI untuk mengimplementasikan idenya.

      Penting untuk membangun skill dan pemahaman yang dibutuhkan untuk merancang dan mengimplementasikan SI baru, melalui praktik/pengalaman.

      Analis harus bisa bekerja dengan orang-orang yg terlibat dalam proyek SI dan berpengalaman bekerja dengan komputer

 

Peran System Analyst

      Sebagai Konsultan

      Sebagai Pakar Pendukung

      Agent of Change

      Menentukan kapan berpindah tahapan di SDLC

      Sebagai pencetus perubahan, menyusun rancangan perubahan, dan memfasilitasi perubahan yang terjadi

Kualifikasi System Analyst

      Pemecahan permasalahan

      Komunikator

      Memiliki etika profesional dan personal yang kuat

      Disiplin

      Memiliki pengalaman di bidang analisa, desain, dan pemrograman

      Business Analyst

      Fokus pada isu bisnis yang melingkupi sistem

      Membantu identifikasi nilai dari sistem yang akan dibangun

      Membangun ide untuk memperbaiki proses bisnis

      Membantu merancang proses bisnis dan kebijakan yang baru

      Requirement Analyst

      Mengelisitasi kebutuhan dari stakeholder yang berhubungan dengan sistem

      Semakin pahamnya organisasi akan pentingnya elisitasi kebutuhan, membuat banyak RA semakin paham dengan bisnis seperti analis bisnis

      Skill:

      Komunikator yg handal

      Memiliki kemampuan tinggi dalam menggali kebutuhan menggunakan berbagai teknik

      Infrastructure Analyst

      Bisa juga disebut dengan Software Architect

      Fokus pada isu teknis terkait bagaimana sistem akan berinteraksi dengan infrastruktur teknis organisasi (hardware, software, jaringan, dan database)

      Memastikan SI yang baru sesuai dengan standar perusahaan

      Membantu mengidentifikasi perubahan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung sistem

      Skill:

      Pengalaman di bidang jaringan

      Database administration

      Mengenal banyak macam software dan hardware

      Change Management Analyst

      Fokus pada orang-orang dan isu manajemen yang melingkupi instalasi sistem

      Memastikan dokumentasi dan pendukung SI tersedia untuk user

      Memberikan pelatihan untuk user (apabila SI yang digunakan baru)

      Menyusun strategi menghadapi perubahan

      Project Manager

      Memastikan proyek diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan anggaran

      Memastikan sistem memenuhi harapan organisasi

      PM bisa juga bertindak sebagai System Analyst, melalui pelatihan dan pengalaman

  1. Sebutkan tahapan pembangunan aplikasi sistem informasi. Apa saja output dari masing-masing tahapan?

Tahapan dari pembangunan aplikasi sistem informasi dapat diketahui dari SDLC (Systems Development Life Cycle) yang terdiri dari:

      Planning

Mengerti kenapa SI harus dibangun serta bagaimana tim akan bekerja untuk membangun SI. Planning juga terdiri dari dua langkah yaitu:

      Project Initiation:

      Identifikasi nilai bisnis SI terhadap organisasi

      Project Sponsor melakukan analisa kelayakan

      Teknis

      Ekonomis

      Organisasional

      Permintaan SI dan hasil analisa kelayakan dipresentasikan ke approval committee untuk disetujui atau tidak

      Output yang dihasilkan adalah hasil studi kelayakan permintaan sistem

      Project Management:

Membuat sebuah rencana kerja, menyusun staf/pekerja, dan menentukan teknik untuk membantu pengontrolan tim dan mengarahkan proyek melewati semua tahapan SDLC.

      Output yang dihasilkan adalah rencana proyek

      Analysis

      Terdiri dari 5W+1H

      Who: Siapa yang akan menggunakan sistem

      What: Apakah yang akan dilakukan oleh sistem

      Where: Dimana sistem akan digunakan

      When: Kapan sistem akan digunakan

      3 Langkah Analisa adalah sebagai berikut

      Analisa Strategi

      Investigasi Sistem yang ada

      Mencari cara untuk mendesain sistem baru

      Pengumpulan kebutuhan

      Wawancara, Kuesioner, Group Work

      Proposal Sistem (Output)

      Menjelaskan kebutuhan bisnis yang harus dipenuhi oleh sistem baru

      Design

      Menentukan bagaimana sistem akan beroperasi

      4 Langkah Tahap Perancangan

      Menentukan strategi perancangan

      Perancangan dasar arsitektur sistem (Output desain arsitektur dan antarmuka)

      Perancangan Penyimpanan data (Output desain database, spesifikasi file-file

      Pembuatan rancangan program( Output Desain program atau pseudocode)

      Implementation

      Tahapan dimana sistem benar-benar dibangun/dibeli dan diinstall (bila menggunakan software package)

      Aktivitas yang dilakukan

      System Analyst dan Programmer bekerja untuk membangun software

      Sistem Analyst bekerja dengan user untuk membangun dokumentasi yang efektif

      Programmer membuat kode, dan menghilangkan kesalahan sintaks dari program

      Memastikan performa program sesuai dengan desain

      Mendokumentasikan software:

      Desktop app

      Help files, procedure manual

      Web app

      Frequently Asked Questions(FAQ)

      Output yang dihasilkan adalah aplikasi atau program jadi

      Operation and Support

      Tahap dalam Systems Development Life Cycle (SDLC) yang terjadi setelah tahap implementasi dan pengujian sistem. Pada tahap ini, sistem yang telah dikembangkan akan dioperasikan dan didukung oleh tim operasional yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan sistem.

      Output yang dihasilkan dari tahap Operation and Support adalah sebagai berikut:

      Maintenance Plan

Maintenance plan adalah rencana pemeliharaan sistem yang disusun untuk menjaga kinerja sistem yang optimal selama masa operasional. Maintenance plan mencakup perencanaan untuk pemeliharaan rutin, perbaikan dan peningkatan sistem.

      Support Procedures

Support procedures adalah prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang muncul selama operasi sistem. Prosedur ini mencakup deskripsi langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah yang muncul, termasuk bagaimana masalah dilaporkan dan ditindaklanjuti.

      User Support and Training Plan

User support and training plan adalah rencana yang dirancang untuk memberikan dukungan dan pelatihan kepada pengguna sistem. Rencana ini mencakup strategi pelatihan, materi pelatihan, dan jadwal pelatihan.

      System Performance Reports

System performance reports adalah laporan yang digunakan untuk memantau kinerja sistem. Laporan ini mencakup informasi tentang waktu pengiriman, waktu respons, dan jumlah transaksi yang berhasil dilakukan oleh sistem. Laporan ini digunakan untuk memantau kinerja sistem dan mengevaluasi apakah sistem memenuhi tujuan bisnis yang diharapkan.

      Change Requests

Change requests adalah permintaan untuk melakukan perubahan pada sistem. Permintaan perubahan ini dapat berasal dari pengguna sistem, tim operasional, atau tim pengembangan. Permintaan perubahan harus dievaluasi dan disetujui sebelum diterapkan pada sistem untuk meminimalkan dampak negatif pada operasi sistem.

  1. Apa yang disebut dengan studi kelayakan ? Mengapa diperlukan sebelum membangun aplikasi, jelaskan sertai contoh.

Feasibility study adalah studi analisis yang memperhitungkan semua faktor dalam proyek, termasuk pertimbangan ekonomi, hukum, teknis, dan timeline. Feasibility study atau studi kelayakan dilakukan untuk memastikan kemungkinan penyelesaian proyek dengan sukses. Feasibility study sangat penting untuk mengevaluasi apakah proyek dapat dijalankan secara efektif dan efisien, serta memberikan gambaran yang jelas tentang biaya, risiko, dan keuntungan potensial dari proyek tersebut. Studi kelayakan dapat membantu para pemangku kepentingan dalam membuat keputusan yang tepat dan menghindari kerugian finansial dan operasional di masa depan.

Hal - hal yang diperlukan dalam Studi Kelayakan adalah sebagai berikut:

      Kelayakan Teknis

Kelayakan teknis merupakan jenis feasibility study yang digunakan dalam menentukan apakah suatu organisasi atau perusahaan memiliki sumber daya. Selain sumber daya, keahlian teknis dari para SDM yang dimiliki perusahaan juga menjadi faktor analisis untuk memenuhi persyaratan proyek.

 

Indikator dari kelayakan teknis ditinjau dari beberapa

aspek berikut:

 

      Teknis, termasuk perangkat keras dan perangkat

      lunak

      Teknologi yang sudah ada atau baru

      Tenaga kerja

      Analisis situs

      Angkutan

 

 

      Kelayakan Ekonomi

      Kelayakan ekonomi umumnya menggunakan analisis biaya-manfaat (cost benefit analysis) untuk membandingkan biaya keuangan dengan manfaat yang diproyeksikan.

      Kelayakan ekonomi ditinjau dari beberapa aspek berikut:

      Investasi awal

      Sumber daya untuk mendapatkan modal, termasuk bank, investor, dan pemodal ventura

      Pengembalian investasi

 

      Kelayakan Organisasi

Kelayakan operasional mengacu pada analisis proyek berdasarkan perencanaan kapasitas, sumber daya, sasaran strategis, dan tujuan bisnis. Indikator studi yang dilakukan mengacu pada:

      Struktur organisasi bisnis

      Struktur hukum bisnis atau proyek tertentu

      Kompetensi, keterampilan profesional, dan pengalaman tim manajemen

 

            Contoh Feasibility Study dalam E-Commerce Elektronik

      Technical Feasibility

Technical feasibility adalah evaluasi mengenai teknologi yang akan digunakan untuk membangun e-commerce elektronik dan apakah teknologi tersebut dapat diimplementasikan dengan baik. Evaluasi teknis meliputi penilaian atas kemampuan teknologi dalam memenuhi kebutuhan sistem e-commerce, keamanan, skalabilitas, dan kinerja. Berikut beberapa faktor yang harus dievaluasi dalam technical feasibility:

      Platform E-commerce: Platform yang akan digunakan harus dipilih dengan hati-hati dan harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan e-commerce.

      Keamanan: E-commerce harus aman dan harus memiliki sistem keamanan yang kuat untuk menghindari serangan cyber atau kebocoran data pribadi pelanggan.

      Infrastruktur: E-commerce harus memiliki infrastruktur yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan teknis.

      Ketersediaan Teknologi: Evaluasi terhadap ketersediaan teknologi yang diperlukan, seperti server, jaringan, dan sistem informasi lainnya.

 

      Economic Feasibility

Economic feasibility meliputi evaluasi terhadap kelayakan finansial dari proyek E-commerce Elektronik. Evaluasi ini akan memastikan apakah proyek e-commerce akan menghasilkan keuntungan dan akan memberikan pengembalian investasi yang diharapkan. Beberapa faktor yang harus dievaluasi dalam economic feasibility meliputi:

      Biaya Pengembangan: Biaya yang diperlukan untuk mengembangkan e-commerce harus dihitung dan harus dapat dikelola dengan baik.

      Biaya Operasional: Biaya operasional, termasuk biaya hosting, biaya transaksi, biaya pemasaran dan biaya pengelolaan stok harus dihitung untuk menentukan keuntungan bersih.

      Potensi Pendapatan: Potensi pendapatan e-commerce harus dihitung dengan mempertimbangkan banyaknya pelanggan dan volume transaksi yang diharapkan.

      Analisis Investasi: Analisis investasi harus dilakukan untuk memastikan bahwa proyek e-commerce akan menghasilkan pengembalian investasi yang diharapkan.

 

      Organizational Feasibility

Organizational feasibility meliputi evaluasi terhadap kemampuan organisasi untuk mengimplementasikan proyek e-commerce. Evaluasi ini akan memastikan apakah organisasi memiliki sumber daya dan kemampuan untuk melaksanakan proyek e-commerce dengan baik. Beberapa faktor yang harus dievaluasi dalam organizational feasibility meliputi:

      Ketersediaan Sumber Daya: Organisasi harus memiliki sumber daya yang cukup untuk mengembangkan dan mengelola e-commerce, termasuk sumber daya manusia, teknologi, dan keuangan.

      Keterampilan: Keterampilan yang diperlukan untuk mengelola e-commerce, termasuk manajemen, pemasaran, dan keahlian teknis harus dievaluasi.

      Komunikasi: Komunikasi antara departemen yang berbeda dan antara tim proyek harus dipertimbangkan untuk memastikan kelancaran proyek.

      Budaya Organisasi: Organisasi harus memiliki budaya yang mendukung pengembangan.

 

  1. Pilih salah satu pertanyaan, kemudian terangkan dengan Video Explainer diupload di youtube dan diembedded di blog. Sebagai pembuka video tampilkan profil pembuat, nama, nrp, dan kelas. Pengumpulan terakhir 4 April 2023


Link Video YouTube: https://youtu.be/glaFZmdKUSI



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 7 - Process Modelling Flow Aplikasi AlloBank

Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 8 - Data Modelling Layanan Streaming Netflix

Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 3 - System Request WarteGo