EAS Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

EAS APSI

Nama: Dimas Prihady Setyawan

NRP: 5025211184

Kelas: APSI-E


  1. Tuliskan kebutuhan fungsional dan non fungsional Aplikasi POS Alfamart

Fungsional

  1. Manajemen Produk

Dalam menjalankan bisnis toko, aplikasi kasir Alfamart yang hebat harus mampu mengelola produk-produk yang dijual dengan sempurna. Ini mencakup pengelolaan kategori produk, pengaturan harga yang akurat, pengendalian stok yang efisien, dan informasi produk yang komprehensif. Aplikasi ini harus memberikan kemudahan dalam menambahkan, mengedit, dan menghapus produk dengan cepat dan tanpa kesulitan.

Selain itu, aplikasi tersebut harus dilengkapi dengan fitur pencarian dan filtrasi produk yang kuat. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menemukan produk yang diinginkan, terlepas dari jumlahnya. Dengan adanya fitur ini, aksesibilitas terhadap produk akan meningkat, sehingga pengalaman pelanggan dapat ditingkatkan.


  1. Transaksi Penjualan

Proses transaksi penjualan yang efisien dan akurat adalah inti dari pengalaman berbelanja yang sukses. Oleh karena itu, aplikasi kasir Alfamart harus memiliki kemampuan yang luar biasa dalam memproses transaksi secara cepat dan akurat. Antarmuka kasir yang intuitif dan ramah pengguna harus disediakan, memungkinkan para kasir untuk dengan mudah memasukkan item belanjaan, mengatur kuantitas, dan menghitung total pembayaran dengan cepat dan akurat.

Selain itu, aplikasi tersebut harus mendukung berbagai metode pembayaran yang populer, seperti tunai, kartu kredit, dan e-wallet. Dengan menyediakan beragam opsi pembayaran, aplikasi ini memastikan kenyamanan dan fleksibilitas bagi pelanggan, sehingga meningkatkan kepuasan mereka.

Untuk memberikan pengalaman yang lengkap, aplikasi kasir Alfamart juga harus menghasilkan struk atau faktur pembayaran yang mencantumkan detail pembelian kepada pelanggan. Informasi seperti item yang dibeli, harga masing-masing item, jumlah yang dibeli, dan total pembayaran harus tercetak dengan jelas. Hal ini membantu dalam membangun kepercayaan pelanggan dan memberikan transparansi dalam proses pembelian.


  1. Manajemen Inventaris

Manajemen Inventaris yang efektif sangat penting untuk kelancaran operasional toko. Oleh karena itu, aplikasi kasir Alfamart harus memiliki kemampuan dalam memantau stok produk secara real-time. Dengan pemantauan yang akurat, aplikasi tersebut dapat memberikan peringatan yang tepat sesaui waktu ketika stok mendekati  atau mencapai batas minimum yang ditentukan. Dengan demikian pemilik toko dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengisi ulang stok produk.

Selain itu, aplikasi tersebut harus memiliki kemampuan dalam menyesuaikan stok secara otomatis saat ada penjualan atau pengiriman produk baru. Hal ini memastikan bahwa informasi stok selalu diperbarui dan akurat. Dengan demikian, resiko kehabisan stok atau penjualan produk yang tidak tersedia dapat diminimalkan.

Selanjutnya, aplikasi tersebut dapat menghasilkan laporan inventaris yang komprehensif. Laporan ini harus mencakup informasi tentang stok saat ini, tingkat rotasi stok, dan pergerakan stok. Dengan laporan yang akurat dan terperinci, manajemen toko dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam hal pengadaan stok, perencanaan promosi, dan strategi bisnis.


  1. Promosi dan Diskon

Promosi dan diskon merupakan strategi pemasaran yang krusial dalam menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, aplikasi kasir Alfamart harus memiliki kemampuan untuk menerapkan promosi dan diskon pada produk tertentu dengan mudah.

Dalam hal ini, pengguna aplikasi harus bisa memasukkan kode promosi atau diskon saat melakukan transaksi, dan total pembayaran akan dihitung ulang secara otomatis. Dengan integrasi yang sesuai antara sistem kasir dan promosi/diskon, aplikasi ini dapat mengurangi kesalahan pengguna dan memastikan bahwa perhitungan harga konsisten.


  1. Laporan dan Analisis

Laporan dan analisis merupakan instrumen penting dalam memahami kinerja toko dan mengidentifikasi peluang bisnis baru. Aplikasi kasir Alfamart harus dilengkapi dengan fitur pelaporan yang komprehensif, mencakup laporan penjualan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Laporan-laporan ini memberikan gambaran yang jelas tentang tren penjualan dan performa toko pada periode waktu yang berbeda.

Selain itu, aplikasi tersebut juga harus menghasilkan laporan analisis penjualan yang mendalam. Misalnya, laporan mengenai produk paling laris, produk dengan margin keuntungan tertinggi, dan performa penjualan berdasarkan waktu tertentu. Informasi tersebut memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi produk-produk yang populer, mengoptimalkan margin keuntungan, dan mengambil keputusan strategis berdasarkan data.

Aplikasi kasir Alfamart juga perlu memberikan fleksibilitas kepada pengguna dalam menyesuaikan laporan sesuai dengan kebutuhan toko atau manajemen. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mendapat informasi yang paling relevan dan bermanfaat bagi operasional toko

Terakhir, aplikasi harus dapat terintegrasi dengan sistem perusahaan yang ada. Integrasi tersebut memungkinkan pertukaran data yang lancar antara aplikasi kasir dan sistem lainnya. seperti sistem manajemen keuangan, sistem manajemen persediaan, atau sistem manajemen karyawan. Dengan integrasi yang baik, efisiensi operasional dapat ditingkatkan, dan kesalahan yang disebabkan oleh penginputan data ganda dapat dihindari.


Non-Fungsional

  1. Keamanan Sistem

Keamanan merupakan aspek yang krusial dalam pengembangan aplikasi kasir Alfamart. Aplikasi harus menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data pelanggan, informasi transaksi, dan informasi sensitif lainnya. Implementasi enkripsi data pada level yang tepat, seperti enkripsi data pelanggan dan informasi pembayaran, adalah suatu keharusan. Selain itu, perlindungan terhadap serangan siber, seperti serangan DDoS (Distributed Denial of Service), hacking, dan pencurian data, harus menjadi prioritas. Aplikasi harus memiliki mekanisme otentikasi yang aman, seperti autentikasi dua faktor, untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses data sensitif. Penanganan dan pelaporan kejadian keamanan (security incident) juga harus diimplementasikan untuk mendeteksi, mencegah, dan merespons serangan dengan cepat.


  1. Skalabilitas Sistem

Aplikasi kasir Alfamart harus mampu mengatasi pertumbuhan bisnis dan peningkatan volume transaksi seiring berjalannya waktu. Dalam konteks ini, skalabilitas menjadi aspek non-fungsional yang penting. Aplikasi harus dirancang dan dikembangkan dengan arsitektur yang skalabel, yang memungkinkan penambahan sumber daya dengan mudah sesuai kebutuhan. Skalabilitas horizontal dan vertikal harus dipertimbangkan, sehingga aplikasi dapat mengelola volume transaksi yang besar tanpa mengorbankan kinerja. Penggunaan teknologi seperti load balancing, clustering, dan caching dapat membantu dalam meningkatkan kapasitas dan responsivitas aplikasi.


  1. Kinerja Sistem

Kinerja yang baik merupakan faktor kunci dalam pengalaman pengguna yang positif. Aplikasi kasir Alfamart harus merespons dengan cepat dan memberikan pengalaman pengguna yang lancar. Hal ini mencakup waktu respons aplikasi yang minimal saat pengguna melakukan transaksi, pengecekan stok, atau pencarian produk. Keterlambatan yang terlalu lama atau waktu yang dibutuhkan untuk memproses transaksi dapat mengakibatkan ketidaknyamanan bagi pengguna dan bahkan menyebabkan penurunan penjualan. Oleh karena itu, optimasi kinerja aplikasi melalui teknik seperti caching data, penggunaan indeks untuk pencarian data, dan pengaturan infrastruktur yang sesuai sangat penting. Pengujian kinerja yang komprehensif juga harus dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi bottleneck yang mungkin terjadi.


  1. Fungsional Sistem

Aplikasi kasir Alfamart harus tersedia dan dapat diakses oleh pengguna secara konsisten. Dalam bisnis ritel, waktu jatuhnya sistem atau ketidakhadiran aplikasi dapat berdampak langsung pada penjualan dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, aspek ketersediaan menjadi sangat penting. Aplikasi harus dihosting pada infrastruktur yang andal dan didukung oleh manajemen kapasitas yang baik. Perencanaan pemeliharaan rutin dan peningkatan sistem harus dilakukan dengan mempertimbangkan waktu bisnis yang paling sedikit. Selain itu, pemantauan sistem yang proaktif dan penerapan redundansi infrastruktur dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan cepat sehingga ketersediaan aplikasi dapat dijaga dengan baik.


  1. Pengalaman Pengguna

Pengalaman pengguna yang baik adalah kunci untuk memastikan adopsi dan kepuasan pengguna terhadap aplikasi kasir. Antarmuka pengguna harus dirancang dengan baik, intuitif, dan mudah digunakan. Alur kerja transaksi harus efisien dan terstruktur dengan jelas sehingga pengguna dapat dengan cepat memasukkan item belanjaan, mengatur kuantitas, dan melihat total pembayaran. Sistem navigasi yang sederhana dan menu yang terorganisir dengan baik juga harus menjadi perhatian. Selain itu, responsivitas antarmuka pengguna harus cepat dan tidak terjadi waktu tunggu yang berlebihan. Dalam konteks toko ritel, kemampuan untuk mengganti pengguna atau kasir dengan cepat, tanpa perlu menunggu proses loading yang lama, juga menjadi faktor penting dalam mencapai pengalaman pengguna yang lancar.


  1. Aksesibilitas Multiplatform

Aplikasi kasir Alfamart harus dapat berjalan di berbagai platform dan perangkat yang berbeda, seperti desktop, ponsel, dan tablet. Hal ini memungkinkan fleksibilitas bagi pengguna dan memastikan akses yang mudah di berbagai perangkat yang digunakan oleh kasir atau staf toko. Selain itu, aplikasi juga harus responsif dan terlihat baik di berbagai ukuran layar, mulai dari layar kecil ponsel hingga layar yang lebih besar pada perangkat desktop atau tablet. Memastikan keseragaman pengalaman pengguna di semua platform dan perangkat adalah tujuan yang penting untuk menciptakan kohesi dan kepuasan pengguna yang konsisten.


  1. Standar dan Regulasi

Aplikasi kasir Alfamart harus mematuhi standar dan regulasi yang berlaku dalam industri ritel. Ini termasuk kepatuhan terhadap aturan perlindungan data pelanggan, regulasi perpajakan, persyaratan hukum, dan standar keamanan yang berlaku. Aplikasi harus didesain dan dikembangkan dengan mempertimbangkan kerangka kerja kepatuhan ini, termasuk implementasi kebijakan privasi, pengaturan hak akses yang tepat, dan penghapusan data yang aman. Memastikan kepatuhan terhadap regulasi ini tidak hanya melindungi bisnis dari risiko hukum, tetapi juga membangun kepercayaan pelanggan dan reputasi yang baik.


  1. Pemeliharaan Sistem

Setelah pengembangan dan implementasi aplikasi, aspek pemeliharaan dan dukungan menjadi penting untuk menjaga kinerja yang baik. Tim pemeliharaan dan dukungan harus tersedia untuk memantau sistem, menjaga kestabilan, melakukan pembaruan perangkat lunak, dan merespons masalah yang muncul dengan cepat. Pemeliharaan rutin, seperti pembersihan dan optimisasi database, juga harus dilakukan secara teratur untuk menjaga kinerja aplikasi. Selain itu, memberikan dukungan teknis yang responsif dan bantuan kepada pengguna aplikasi adalah penting untuk mengatasi masalah pengguna dengan cepat dan memberikan pengalaman yang baik.


  1. Buatlah tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi POS Alfamart

    1. Pengumpulan Informasi

Tahap awal dalam membangun aplikasi POS Alfamart adalah pengumpulan informasi. Tim pengembangan perlu melakukan wawancara dengan pihak manajemen Alfamart untuk memahami kebutuhan dan persyaratan bisnis. Dalam tahap ini, tim juga harus mengumpulkan informasi tentang proses penjualan, manajemen inventaris, sistem pembayaran, promosi, laporan dan analisis yang diperlukan.


  1. Mendefinisikan Kebutuhan Sistem

Setelah informasi dikumpulkan, tahap berikutnya adalah mendefinisikan sistem requirement. Tim harus merumuskan kebutuhan fungsional dan non-fungsional yang harus dipenuhi oleh aplikasi POS Alfamart. Requirement ini harus jelas, terukur, dan dapat diverifikasi.


  1. Membuat Prototype

Sebagai langkah selanjutnya, tim pengembangan perlu membangun prototype aplikasi untuk menemukan requirement yang lebih lanjut. Prototype ini dapat digunakan untuk mendapatkan umpan balik dari pihak manajemen Alfamart dan pengguna potensial. Dengan melibatkan pengguna dalam tahap awal ini, tim dapat mengidentifikasi kekurangan dan kebutuhan tambahan yang mungkin belum terungkap sebelumnya.


  1. Memprioritaskan Kebutuhan

Setelah requirement dikumpulkan dan dievaluasi, tim harus memprioritaskan kebutuhan berdasarkan urgensi dan dampaknya terhadap tujuan bisnis Alfamart. Ini akan membantu dalam mengatur sumber daya dan jadwal pengembangan aplikasi dengan efektif.

  1. Menyusun dan Mengevaluasi Alternatif

Pada tahap ini, tim pengembangan harus menyusun alternatif solusi untuk memenuhi requirement yang telah ditetapkan. Tim perlu mengevaluasi berbagai opsi teknologi, infrastruktur, dan arsitektur sistem yang sesuai dengan kebutuhan Alfamart. Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor seperti skalabilitas, keamanan, kinerja, ketersediaan, dan biaya.


  1. Melakukan Evaluasi Kebutuhan

Setelah semua tahapan sebelumnya diselesaikan, tim pengembangan perlu melakukan review terakhir terhadap requirement dengan pihak manajemen Alfamart. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa requirement yang telah dikumpulkan dan disusun sesuai dengan harapan dan kebutuhan bisnis Alfamart. Review ini juga dapat memunculkan perubahan atau tambahan requirement yang perlu diperhatikan sebelum memulai tahap pengembangan yang sebenarnya.


  1. Buatlah Diagram Kontek dan DFD Level 1 dari aplikasi Alfamart

Diagram Konteks


DFD Level 1 Aplikasi Alfamart

  1. Apa perbedaan Model Analisis dan Model Desain. Jelaskan, lengkapi dengan gambar grafis

Perbedaan Design Model dan Analysis Model

Analisis Model Aplikasi Alfamart:


  1. Data Object Description:

Data Object Description (Deskripsi Objek Data) adalah analisis yang menjelaskan jenis data yang digunakan dalam aplikasi Alfamart. Ini termasuk entitas seperti Produk, Transaksi, Pelanggan, Stok, dan lainnya. Setiap entitas memiliki atribut yang menggambarkan informasi yang terkait dengan entitas tersebut, misalnya, Produk dapat memiliki atribut seperti Nama Produk, Kategori, Harga, dan Stok.


  1. Process Specification:

Process Specification (Spesifikasi Proses) adalah analisis yang menjelaskan proses atau aktivitas yang terjadi dalam aplikasi Alfamart. Ini mencakup langkah-langkah yang dilakukan dalam manajemen produk, transaksi penjualan, manajemen inventaris, promosi dan diskon, laporan dan analisis, dan lainnya. Misalnya, proses penjualan meliputi langkah-langkah seperti memasukkan item belanjaan, mengatur kuantitas, memilih metode pembayaran, dan menghasilkan struk pembayaran.


  1. Control Specification:

Control Specification (Spesifikasi Kontrol) adalah analisis yang menjelaskan aturan atau kontrol yang diterapkan dalam aplikasi Alfamart. Ini mencakup validasi data, batasan akses pengguna, dan mekanisme pengamanan. Contohnya, kontrol validasi dapat memeriksa apakah harga produk yang dimasukkan sesuai dengan format yang benar, sementara kontrol akses pengguna dapat memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengedit data inventaris.


  1. Entity Relationship Diagram (ERD):

Entity Relationship Diagram (Diagram Hubungan Entitas) adalah analisis visual yang menggambarkan hubungan antara entitas dalam aplikasi Alfamart. ERD menggunakan simbol-simbol seperti entitas, atribut, dan relasi untuk menunjukkan bagaimana entitas terhubung satu sama lain. Misalnya, ERD akan menunjukkan hubungan antara entitas Produk, Pelanggan, dan Transaksi.


  1. Data Flow Diagram (DFD):

Data Flow Diagram (Diagram Aliran Data) adalah analisis visual yang menggambarkan aliran data antara proses dalam aplikasi Alfamart. DFD menggunakan simbol-simbol seperti proses, entitas eksternal, dan aliran data untuk menunjukkan bagaimana data bergerak di antara komponen aplikasi. Misalnya, DFD akan menunjukkan bagaimana data produk dikirim dari proses manajemen produk ke proses transaksi penjualan.


  1. State Transition Diagram:

State Transition Diagram (Diagram Transisi Status) adalah analisis yang menggambarkan perubahan status atau kondisi dari objek dalam aplikasi Alfamart. Ini mengidentifikasi berbagai status yang mungkin terjadi dan perubahan yang memicu transisi dari satu status ke status lainnya. Misalnya, State Transition Diagram dapat menunjukkan bagaimana status produk berubah dari "Tersedia" menjadi "Habis" ketika stok mencapai batas minimum.


  1. Data Dictionary:

Data Dictionary (Kamus Data) adalah analisis yang mendokumentasikan definisi dan deskripsi dari setiap entitas, atribut, dan komponen data lainnya yang digunakan dalam aplikasi Alfamart. Ini mencakup penjelasan tentang tipe data, panjang, batasan, dan nilai default. Misalnya, Data Dictionary akan mencatat bahwa atribut "Nama Produk" dalam entitas Produk adalah tipe data string dengan panjang maksimum 50 karakter.


Design Model berdasarkan analisis di atas:

  1. Component Level Design (Desain Level Komponen):

Pada tahap ini, fokusnya adalah merancang setiap komponen yang akan ada dalam aplikasi Alfamart. Setiap komponen akan memiliki tanggung jawab spesifik sesuai dengan analisis sebelumnya. Misalnya, komponen "Manajemen Produk" akan bertanggung jawab untuk mengelola data produk seperti penambahan, pengeditan, dan penghapusan produk.

Desain Level Komponen juga akan mencakup rancangan antarmuka internal antara komponen-komponen yang ada. Misalnya, komponen "Transaksi Penjualan" akan berkomunikasi dengan komponen "Manajemen Produk" untuk memperoleh informasi produk yang akan dijual.

  1. Interface Design (Desain Antarmuka):

Desain Antarmuka melibatkan rancangan antarmuka pengguna yang intuitif dan mudah digunakan untuk aplikasi Alfamart. Setiap fitur atau fungsi dalam aplikasi akan memiliki antarmuka yang jelas dan terstruktur. Misalnya, antarmuka "Kasir" akan memungkinkan pengguna untuk memasukkan item belanjaan, mengatur kuantitas, memilih metode pembayaran, dan melihat total pembayaran dengan jelas.

Desain Antarmuka juga akan memperhatikan prinsip-prinsip desain yang baik, seperti tata letak yang konsisten, ikon yang bermakna, dan penempatan elemen yang intuitif. Hal ini akan memastikan pengalaman pengguna yang baik dan meminimalkan kesalahan pengguna.

  1. Architectural Design (Desain Arsitektur):

Desain Arsitektur akan merancang struktur keseluruhan dari aplikasi Alfamart. Ini mencakup pemilihan pola arsitektur yang sesuai, seperti arsitektur berbasis layanan (service-based architecture) atau arsitektur berorientasi objek.

Selain itu, Desain Arsitektur juga akan mempertimbangkan komponen infrastruktur, seperti server, jaringan, dan sistem basis data yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi dengan efisien. Penggunaan teknologi yang tepat juga akan dipertimbangkan untuk mendukung kebutuhan ketersediaan, skalabilitas, dan keamanan aplikasi.

  1. Data Design (Desain Data):

Desain Data melibatkan perancangan struktur data dan skema basis data untuk menyimpan dan mengelola informasi dalam aplikasi Alfamart. Ini mencakup desain entitas dan atribut, serta relasi antara entitas.

Desain Data juga akan mempertimbangkan normalisasi data untuk mengurangi redudansi dan memastikan integritas data. Selain itu, pemilihan teknologi penyimpanan data yang sesuai, seperti basis data relasional atau NoSQL, juga akan dipertimbangkan.


  1. Buatlah model analisis dari studi kasus di atas

Model analisis adalah suatu gambaran tentang variabel–variabel yang akan digunakan untuk melakukan analisa data sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.

  1. Diagram konteks Aplikasi Kasir Alfamart

Menurut Jogiyanto (2005) Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruan sistem.

  1. DFD Level 1 Aplikasi Kasir Alfamart

Data Flow Diagram level 1 merupakan lanjutan dari diagram konteks karena setiap proses yang berjalan akan diperinci pada tingkatan ini sehingga proses utama akan dipecah menjadi sub-sub proses yang lebih kecil lagi. DFD level 1 bertujuan untuk memberikan pandangan mengenai keseluruhan sistem dengan lebih mendalam. Proses-proses utama yang ada akan dipecah menjadi sub-proses . Data store yang digunakan dalam proses-proses utama juga diidentifikasi dalam DFD level 1. Dalam membuat DFD level 1, hubungan sistem dengan lingkungannya tidak boleh dihilangkan. 

  1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram digunakan untuk menunjukkan hubungan antar file. Dalam hal ini, file kita gunakan sebagai entitas. Bagian dari file itu sendiri terdapat fields. Dan fields tersebut, kami gunakan sebagai atribut. Berikut adalah simbol-simbolnya: Diagram ER biasanya berhubungan langsung dengan diagram data flow untuk menampilkan konten data store. Ketiga hal tersebut dapat membantu memvisualisasikan bagaimana data saling terhubung dan berguna untuk mengkonstruksi basis data relasional. Diagram ER paling sering digunakan untuk mendesain atau men-debug database relasional di bidang rekayasa perangkat lunak, sistem informasi bisnis, pendidikan, dan penelitian.

  1. Sequence Diagram

Sequence diagram atau diagram urutan adalah sebuah diagram yang digunakan untuk menjelaskan dan menampilkan interaksi antar objek-objek dalam sebuah sistem secara terperinci. Selain itu sequence diagram juga akan menampilkan pesan atau perintah yang dikirim, beserta waktu pelaksanaannya. Objek-objek yang berhubungan dengan berjalannya proses operasi biasanya diurutkan dari kiri ke kanan.

  1. Buatlah model desain dari studi kasus di atas

Model desain adalah gambar berbasis objek yang mewakili use case sebuah sistem dalam bentuk diagram.

  1. Use Scenario Development

Use scenario adalah sebuah narasi yang menjelaskan konteks penggunaan sistem oleh pengguna. Use scenario menjelaskan urutan aktivitas yang dilakukan pengguna serta sikapnya selama melakukan aktivitas tersebut hingga mencapai tujuan.


Use Scenario : User sudah tahu pasti apa yang akan dilakukan saat menggunakan aplikasi kasir Alfamart yaitu Point of Sale (POS).

1. User akan diarahkan ke halaman login up

2. Setelah berhasil login up, user akan masuk ke page dimana user dapat memilih akan login sebagai ‘Customer’ atau ‘Admin’.


Jika user memilih pilihan sebagai ‘Customer’ maka user akan disuguhkan ke tampilan halaman Home yang memuat berbagai informasi barang yang tersedia dan beberapa informasi yang dimiliki akun.

3. Kemudian, user dapat langsung memilih yang tersedia.

➔ Misal : User ingin membeli barang yang sedang promo 

 - User memilih Lihat Semua Promo pada bagian atas di halaman Home sehingga user akan diarahkan ke fitur promo yang tersedia.

4. Pada fitur chat, user dapat mengajukan terkait aplikasi ataupun barang kepada admin.Adapun bagian kategori produk akan menyusun data barang-barang berdasarkan jenisnya.


Namun, jika user memilih pilihan sebagai ‘Admin’ maka user akan disuguhkan ke tampilan halaman Home yang memuat fitur sistem aplikasi kasir dari Alfamart.

3. User dapat langsung memilih fitur yang telah disediakan.

➔ Misal : User ingin menambah stok harian 

 - User memilih fitur Inventaris pada halaman Home sehingga user akan diarahkan ke halaman Inventaris

4. Pada fitur Inventaris telah menyediakan fungsi seperti edit stok, edit produk, dan hapus produk. Jika User ingin menambahkan stok suatu barang maka pilih barang yang ingin ditambahkan dan setelah tampilan ‘Modifikasi’ muncul, user dapat memilih pilihan Edit Stok. Pada fitur pencarian, user dapat melakukan pencarian data barang tertentu dengan lebih cepat. 



  1. Interface Structure Design

Interface Structure Design digunakan untuk merancang tata letak, komponen, dan hubungan antara elemen-elemen dalam antarmuka pengguna(UI) suatu produk atau sistem. Tujuan utamanya adalah memudahkan pengguna dalam berinteraksi dengan sistem tersebut. Berikut merupakan penerapannya :



  1. Interface Standard Design

Desain antarmuka yang dirancang memiliki beberapa poin spesifik berikut 

  • Warna yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu warna merah, biru, kuning sesuai dengan logo dari alfamart. Antarmuka akan dirancang sesuai dengan color pallete alfamart sebagai berikut:


  • Tipografi yang digunakan adalah tipe font-family Poppins dengan Font Weight masing-masing adalah:

  • Bold (700)

  • Semibold(600)

  • Medium(500)

  • Regular(400)

  • Tipografi yang digunakan adalah tipe font-family Poppins dengan Font Weight masing-masing adalah:

  • Bold (700)

  • Semibold(600)

  • Medium(500)

  • Regular(400)

Sementara untuk Style Guide dapat dicek pada gambar berikut:

  • Button, Label, Message, Dropzone,dan Placeholder yang digunakan telah diatur dalam Design System pada Figma. Berikut adalah Design System yang dipakai:





Beberapa Icon juga dipakai dalam antarmuka, Icon terbagi menjadi dua yaitu outline dan solid. Berikut adalah Icon yang dipakai dalam antarmuka:


Desain antarmuka yang dibuat mengikuti aturan 10 Usability Heuristics for User Interface Design yang merupakan pedoman desain antarmuka yang dibuat oleh Jakob Nielsen. Hal ini bertujuan agar pengguna dapat menggunakan antarmuka sesuai dengan apa yang telah didesain.








  1. Interface Design Prototyping

  • Splash Screen






  • Splash Screen Login/Register








  • Main Dashboard - Konsumen


  • Shopping List dan Cara Belanja - Konsumen



  • Cara Belanja

  • Keranjang - Konsumen


  • Main Dashboard - Karyawan

  • Inventaris Manajemen - Karyawan




  • Promo - Karyawan

  • Transaksi





  • Laporan


  1. Interface Evaluation

Tahap terakhir dalam proses desain antarmuka pengguna adalah melakukan pengujian kepada pengguna. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekurang dari desain yang telah dibuat. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara Usability Testing pada pengguna sembari diamati dan dianalisis aspek-aspek yang dirasakan pengguna saat melakukan testing. Setelah Usability Testing dilakukan ada beberapa keresahan yang didapatkan dari pengguna sehingga kami memperbaiki hal tersebut dan tetap berpacu kepada aturan “10 Usability Heuristics for User Interface Design” yang telah diteliti oleh Jakob Nielsen dan dipercaya oleh banyak para desainer antarmuka. Terakhir kami melakukan A/B Testing kepada pengguna dengan membandingkan antarmuka yang lama dengan yang baru, ternyata pengguna lebih merasa nyaman menggunakan antarmuka yang telah diperbaiki. Evaluasi terakhir yang telah dilakukan telah terbukti bahwa prototipe telah layak untuk dilanjutkan ke tahap pengembangan perangkat lunak agar dapat diintegrasi dengan sistem yang ada dan digunakan oleh lebih banyak pengguna.

  1. Architecture Diagram

Diagram arsitektur adalah proses pembuatan representasi visual dari komponen sistem perangkat lunak. Dalam sistem perangkat lunak, istilah arsitektur mengacu pada beragam fungsi, implementasi, serta interaksinya satu sama lain. Karena perangkat lunak bersifat abstrak, diagram arsitektur secara visual menggambarkan berbagai pergerakan data di dalam sistem. Diagram arsitektur juga menyoroti cara perangkat lunak berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.

  1. Dokumentasikan dalam bentuk video presentasi kemudian diembeded di blog.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 7 - Process Modelling Flow Aplikasi AlloBank

Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 8 - Data Modelling Layanan Streaming Netflix

Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 3 - System Request WarteGo