Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 1 - Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap Perusahaan

Nama: Dimas Prihady Setyawan

NRP: 5025211184

Kelas: APSI E

Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan suatu sistem penting bagi manajemen dalam membuat keputusan dan melakukan operasi perusahaan. Hal tersebut terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur-prosedur terkoordinasi yang bekerja sama, serta hardware, software, data yang terorganisasi, untuk membantu proses pengambilan keputusan. Sistem ini memproses data dan informasi menjadi informasi yang berguna dan dapat diakses oleh penggunanya.

Analisis Sistem Akuntansi Aset Tetap

Aset tetap merupakan aset perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karakteristik yang dimiliki aset tetap adalah sebagai berikut:

  • Frekuensi transaksi relatif sedikit, tetapi umumnya nilai transaksi besar.
  • Pengendalian sejak perencanaan.
  • Pengeluaran terkait dengan aset tetap berupa pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal.
Dalam proses bisnisnya, aset tetap dapat dikelola dengan tiga cara yaitu:
  • Perolehan (Acquisition): Proses perolehan adalah tahap dimana aset tetap baru dibeli atau diperoleh oleh perusahaan. Dalam tahap ini, perusahaan melakukan analisis, evaluasi dan negosiasi untuk memastikan bahwa aset tersebut sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia.
  • Pengelolaan(Maintenaince): Setelah aset tetap diperoleh, tahap selanjutnya adalah pengelolaan. Dalam tahap ini, perusahaan melakukan tugas-tugas seperti pemeliharaan, perbaikan, dan perawatan untuk memastikan bahwa aset tetap dapat digunakan dengan baik dan berfungsi dengan baik.
  • Penghentian(Disposal):  Dalam tahap penghentian, aset tetap yang tidak lagi digunakan atau memiliki nilai jual yang rendah dapat dijual atau dibuang. Dalam tahap ini, perusahaan melakukan evaluasi terhadap aset dan memutuskan apakah akan menjual atau membuang aset tersebut. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa aset tetap tidak menjadi beban bagi perusahaan dan memiliki nilai yang maksimal.
Sistem Akuntansi Aset Tetap adalah sistem yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan menganalisis transaksi keuangan dalam` suatu organisasi atau perusahaan. Sistem ini memastikan bahwa data keuangan yang diterima, diproses, dan disimpan secara akurat dan teratur. Sistem akuntansi aset tetap juga membantu perusahaan untuk memenuhi kewajiban perpajakan dan melaporkan situasi keuangan secara periode tertentu.

Transaksi aset tetap dapat berubah karena tiga hal yaitu:
  • Harga Perolehan
    • Perolehan
    • Pengeluaran Modal
    • Revaluasi
    • Pertukaran
    • Penghentian Pemakaian
    • Penjualan
  • Akumulasi Penyusutan
    • Penyusutan
    • Penghentian Pemakaian
    • Penjualan
    • Pertukran
  • Beban Depresiasi dan Pemeliharaan
    • Konsumsi Bahan dan Suku Cadang
    • Konsumsi SDM
    • Konsumsi Energi
    • Konsumsi Peralatan
    • Konsumsi Sumber Daya Lain

Penggunaan Aset Tetap

Sistem Aset Tetap digunakan untuk menyimpan informasi seperti keperluan akan aset tetap, pembelian, pengalihan, pengelolaan, dan pengelolaan aset tetap lainnya. Ini mempermudah pemrosesan data dan mengubahnya menjadi informasi yang mudah dipahami.


Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan aset tetap adalah sebagai berikut:
  • Revenue Cycle: Menangani proses pemrosesan transaksi yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa. Penjualan dapat dilakukan dengan uang tunai atau dengan kredit.
  • Expenditure Cycle: Perusahaan membeli persediaan untuk dijual ulang atau bahan baku untuk digunakan dalam pembuatan produk dengan imbalan uang tunai atau janji untuk membayar uang tunai di masa yang akan datang.
  • Production Cycle: Bahan baku diolah menjadi barang jadi.
  • Payroll Cycle: Karyawan dipekerjakan, dilatih, diberikan gaji, dievaluasi, dipromosikan, dan dipecat.
  • GL and Reporting System: Operasi pemrosesan informasi yang terlibat dalam pembaruan ledger umum dan penyusunan laporan bagi pihak manajemen dan pihak eksternal.
  • Selling and Administration: Perusahaan melakukan pengelolaan penjualan produk dan mengatur hal-hal administratif.
Sistem informasi akuntansi aset tetap dapat memproses data-data aset tetap dan menyediakan informasi yang berguna dalam hal manajemen dan pengelolaan aset tetap, sehingga mempermudah stakeholder dalam membuat keputusan dan menjalankan operasional perusahaan. Sistem ini biasanya digunakan dalam bidang akuntansi aset tetap. Selain itu, sistem informasi juga memiliki jaringan subsistem yang memiliki fungsi tertentu. Berikut adalah jaringan subsistem serta kegunaannya:
  • Sistem Pembelian: Mencatat harga pokok asset tetap dari pembelian.
  • Sistem Perolehan Melalui Pembangunan: Mencatat harga pokok aset tetap dari pembangunan sendiri.
  • Sistem Pengeluaran Modal: Mencatat tambahan harga pokok aset tetap melalui capital ependiture.
  • Sistem Penghentian Pemakaian: Mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi penyusutan aset tetap yang dihentikan pemakaiannya, keuntungan dan kerugian yang timbul.
  • Sistem Transfer: Mencatat transfer aset tetap dari satu pusat pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain.
  • Sistem Revaluasi: Mencatat transaksi penilaian kembali aset tetap.
  • Sistem Akuntansi Penyusutan: Mencatat beban penyusun aset tetap.

Definisi Stakeholder

Stakeholder adalah individu, kelompok atau organisasi yang terpengaruh oleh hasil dari sebuah proyek atau usaha bisnis. Stakeholder memiliki minat terhadap kesuksesan proyek dan dapat berada dalam atau di luar organisasi yang menaungi proyek tersebut. Stakeholder penting karena mereka dapat memiliki pengaruh positif atau negatif terhadap proyek melalui keputusan mereka. Ada juga Stakeholder kritis atau utama, yang dukungannya diperlukan agar proyek dapat berlangsung. Dalam hal ini, para Stakeholder dapat mempengaruhi kesuksesan proyek.

Stakeholder dapat dibagi menjadi dua yaitu:
  • Internal Stakeholder: Stakeholder internal berada dalam organisasi. Proyek secara langsung mempengaruhi mereka karena mereka melayani dan bekerja pada organisasi yang mengelolanya. Stakeholder internal bisa meliputi karyawan, pemilik, direksi, manajer proyek, investor dan lainnya.
  • External Stakeholder: Stakeholder eksternal berada di luar organisasi dan secara tidak langsung terpengaruh oleh proyek. Mereka dipengaruhi oleh pekerjaan organisasi tetapi bukan karyawan organisasi. Orang-orang ini bisa menjadi pemasok, pelanggan, kreditor, klien, perantara, pesaing, masyarakat, pemerintah dan lainnya.
Contoh stakeholder pada Sistem Akuntansi Aset Tetap:

  • Internal stakeholder dalam sistem akuntansi aset tetap bisa berupa bagian akuntansi atau keuangan, manajemen, atau departemen lain dalam perusahaan yang terlibat dalam pengelolaan aset tetap. Contohnya adalah akuntan, manager, supervisor, atau departemen IT yang mengelola dan mengolah data aset tetap.
  • External stakeholder dalam sistem akuntansi aset tetap bisa berupa creditor, pemasok, pelanggan, pihak keuangan, dan pihak pemerintah yang memerlukan informasi tentang aset tetap perusahaan. Mereka membutuhkan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk membuat keputusan dan melakukan evaluasi atas kinerja perusahaan.

Definisi User

User dalam sistem akuntansi aset tetap adalah individu atau departemen yang membutuhkan informasi dan data yang terkait dengan aset tetap dalam perusahaan. Hal ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, fungsi pemakai, penelitian dan pengembangan, direktur terkait, direktur utama, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, fungsi aset tetap, dan fungsi akuntansi. Mereka membutuhkan informasi ini untuk membuat keputusan dan menjalankan operasional perusahaan secara efisien.

Dalam sistem akuntansi aset tetap, ada beberapa fungsi dan posisi yang bisa dikategorikan sebagai user, yaitu:
  1. Fungsi Pemakai: Mereka yang membutuhkan informasi mengenai aset tetap untuk kepentingan operasional perusahaan.
  2. Fungsi Penelitian dan Pengembangan: Mereka yang bertanggung jawab untuk meneliti dan mengembangkan sistem akuntansi aset tetap sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  3. Direktur Terkait: Mereka yang memegang peran penting dalam pengambilan keputusan dan pengendalian sistem akuntansi aset tetap.
  4. Direktur Utama: Mereka yang memegang wewenang tertinggi dalam perusahaan dan memiliki pandangan komprehensif terhadap sistem akuntansi aset tetap.
  5. Fungsi Pembelian: Mereka yang bertanggung jawab untuk melakukan proses pembelian aset tetap untuk perusahaan.
  6. Fungsi Penerimaan: Mereka yang bertanggung jawab untuk menerima dan memvalidasi aset tetap yang diterima oleh perusahaan.
  7. Fungsi Aset Tetap: Mereka yang bertanggung jawab atas pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan aset tetap.
  8. Fungsi Akuntansi: Mereka yang bertanggung jawab atas pelaporan dan pembukuan aset tetap sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Input dan Output    

Input yang diterima dalam sistem informasi akuntansi aset tetap adalah transaksi terkait dengan aset tetap. Transaksi ini dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

  • Mengubah Akun Aset Tetap
  • Mengubah Akun Akumulasi Penyusutan
  • Mengubah Akun Beban Reparasi dan Pemeliharaan.
Hal tersebut dirinci lagi dan dibagi menjadi tiga, yaitu:
  • Harga Perolehan:
    • Perolehan
    • Pengeluaran Modal
    • Revaluasi
    • Pertukaran
    • Penghentian Pemakaian
    • Penjualan
  • Akumulasi Penyusutan:
    • Penyusutan
    • Penghentian Pemakaian
    • Penjualan
    • Pertukaran
  • Beban Depresiasi dan Pemeliharaan
    • Konsumsi Bahan dan Suku Cadang
    • Konsumsi SDM
    • Konsumsi Energi
    • Konsumsi Peralatan
    • Konsumsi Sumber Daya Lain

Dalam sistem informasi, input membutuhkan proses kodifikasi untuk memastikannya dapat dimasukkan dengan baik. Kodifikasi ini diterapkan ketika perusahaan memiliki banyak jenis aset tetap yang tersebar pada berbagai lokasi, sehingga memberikan informasi yang lengkap. Biasanya, kodifikasi diorganisir dengan menggunakan angka agar mempermudah pengguna dalam mengklasifikasikan aset tetap, dan bentuk kodifikasi tersebut seperti berikut:
  1. Golongan Aset Tetap: Klasifikasi dasar dari berbagai jenis aset tetap yang dimiliki perusahaan, misalnya gedung, mesin, peralatan, dan lain-lain.
  2. Jenis Aset Tetap: Klasifikasi lebih detail dari golongan aset tetap, misalnya jenis gedung, jenis mesin, jenis peralatan, dan lain-lain.
  3. Tahun Perolehan: Tahun di mana aset tetap diperoleh oleh perusahaan. Ini membantu menentukan usia aset tetap dan juga membantu dalam perencanaan rencana penyusutan.
  4. Fungsi: Fungsi adalah informasi mengenai bagaimana aset tetap digunakan dalam operasi perusahaan. Ini membantu dalam perencanaan dan pengelolaan aset tetap.
  5. Lokasi: Informasi tentang di mana aset tetap berada. Ini membantu dalam pengelolaan dan pemantauan aset tetap.
  6. Portability: Informasi tentang apakah aset tetap bisa dipindahkan atau tidak. Ini membantu dalam perencanaan dan pengelolaan aset tetap.
Setelah proses input dilakukan, maka secara otomatis akan menghasilkan output yang berguna bagi perusahaan. Output ini memiliki peran penting dalam menunjang kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. Beberapa contoh output yang bisa dihasilkan antara lain:
  1. Surat Permintaan Otorisasi Investasi
    • Usulan investasi kepada manajemen puncak.
    • Penilaian kelayakan teknis dan ekonomis oleh staf direksi.
    • Hasil penilaian dituangkan melalui laporan studi kelayakan yang selanjutnya digunakan untuk menyusun anggaran investasi.
    • Anggaran investasi diotorisasi oleh RUPS sebagai ijin prinsip.
    • Pelaksanaan investasi atas aset tetap dilakukan melalui penyusunan dokumen surat permintaan otorisasi Investasi.
    • Surat permintaan otorisasi investasi diotorisasi direktur fungsi yang mengusulkan investasi dan memerlukan persetujuan direktur utama.
  2. Surat Permintaan Reparasi
    • Dokumen berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi atas aset tetap.
  3. Surat Permintaan Transfer Aset Tetap
    • Dokumen berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer atas aset tetap.
  4. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aset Tetap
    • Dokumen berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian atas aset tetap.
  5. Surat Perintah Kerja
    • Dokumen berfungsi sebagai perintah dilaksanakan pekerjaan tertentu mengenai aset tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aset tetap.
  6. Surat Order Pembelian
    • Dokumen diterbitkan oleh fungsi pembelian berfungsi sebagai surat untuk memesan aset tetap kepada pemasok.
  7. Laporan Penerimaan Barang
    • Dokumen diterbitkan oleh fungsi penerimaan barang setelah dilakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aset tetap yang diterima dari pemasok.
  8. Bukti Kas Keluar
    • Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat perintah otorisasi investasi, surat order pembelian, LPB dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.
  9. Daftar Penyusutan Aset Tetap
    • Daftar ini berisikan jumlah beban penyusutan aset tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu. Berkas ini digunakan sebagai dasar pembuatan bukti memorial untuk pencatatan beban penyusutan.
  10. Bukti Memorial
    • Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penyusutan aset tetap, harga aset tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aset tetap dan belanja modal.
Kesimpulan 

Kesimpulan dari teks tersebut adalah bahwa Sistem Informasi merupakan sistem yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur-prosedur terkoordinasi yang bekerja sama, serta hardware, software, dan data terorganisasi untuk membantu proses pengambilan keputusan. Sistem Akuntansi Aset Tetap adalah bagian dari sistem informasi yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan menganalisis transaksi keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Transaksi aset tetap dapat berubah karena beberapa hal seperti harga perolehan, pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, dan penghentian pemakaian. Sistem Aset Tetap juga digunakan untuk menyimpan informasi mengenai pengelolaan aset tetap dan mempermudah pemrosesan data.

Referensi:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 9 - Desain Antarmuka Aplikasi Chatbot Ai.ctivity

EAS Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Tugas Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 7 - Process Modelling Flow Aplikasi AlloBank